Teater "Akar" FKIP UPS Tegal
totalitas tanpa batas.belajar,berkarya dan berdoa
Sabtu, 05 Oktober 2013
Selasa, 10 September 2013
Lomba mural ganti lakon #4 Teater “akar”
Syarat dan
Ketentuan Lomba
Tema Lomba Mural : “ART
VAN JAVA”
Waktu & Tempat Pelaksanaan :
- Hari : Minggu
- Tanggal :
22 September 2013
- Jam :
09.30 – 16.30
- Tempat :
Universitas Pancasakti Tegal
Tujuan Lomba :
- Untuk menggali dan meningkatkan potensi dan
kreativitas peserta melalui mural dengan tema “ART VAN JAVA”
- Meningkatkan apresiasi generasi muda terhadap seni
dan budaya melalui mural
- Turut serta melestarikan kesenian melalui mural
Penghargaan :
-
Juara 1 : Trophy + Sertifikat + Uang sejumlah Rp 1.000.000
-
Juara 2 : Trophy + Sertifikat + Uang sejumlah Rp 700.000
-
Juara 3 : Trophy + Sertifikat + Uang sejumlah Rp 500.000
Kriteria Penjurian :
Dewan juri terdiri dari 2 orang meliputi seniman dan guru seni rupa Sedangkan
kriteria penjurian sebagai berikut :
- Kesesuaian dengan tema
- Originalitas, merupakan hasil karya kelompok dan
bukan karya tiruan
- Kreativitas menampilkan kebaruan
- efek 3 dimensi.
- keserasian warna yang di pilih, full collor.
- Hasil akhir, penyelesaian karya dan penyajian
Peserta :
Peserta lomba mural ini adalah kelompok UMUM.
Pendaftaran :
-
Waktu pendaftaran : 1-20 September 2013 ( QUOTA
TERBATAS)
-
Peserta lomba mural bisa mendaftar melalui SMS ke nomor 0819
0236 4446 atau
melalui email : petapadosa@rocketmail.com
Dengan format sebagai berikut :
Daftar
Mural_Nama_Kota/Kabupaten_No Hp
Contoh
: Daftar Mural Alan Andriarto Tegal 085879846512
Syarat Dan Ketentuan :
- Lomba ini terbuka bagi para siswa/i SMP/MTs sederajat, SMA/MA
sederajat, Mahasiswa, dan Umum.
-
Setiap kelompok / group peserta terdiri dari 3-5 orang
- Biaya pendaftaran Rp 50.000,00 per kelompok (3-5
orang). Pembayaran dengan sistem transfer melalui rek. BNI atas nama Arisanti
Dyah Pitaloka (no. rek: 0259525831)
- Mengisi formulir pendaftaran yang dapat diunduh pada Blog Teater “Akar” (www.akarmengakar.blogspot.com) Dikirimkan
via email beserta scan kartu pelajar / kartu tanda mahasiswa, tanda pengenal
lainnya dan bukti pembayaran ke petapadosa@rocketmail.com
- peserta
dapat menginterpretasikan tema yang sudah ada tersebut.
- Karya
original dan belum pernah dipublikasikan atau diikut sertakan dalam
lomba lain
- Lomba
akan dilaksanakan selama sehari yakni pada tanggal 24 September 2013 dengan
durasi waktu 7 jam
- Pengerjaan
dilakukan di tempat yang telah ditentukan oleh panitia
- Media
tembok akan disediakan panitia berukuran 200 x 300 cm (tembok sudah berwarna dasar putih)
- Barang
bawaan wajib peserta: cat
yang aman, ramah lingkungan, serta alat-alat lukis non compressor serta koran
sebagai alas kerja
- Mural
tidak mengandung unsur SARA dan pornografi
- Setiap
tim wajib mengirimkan perwakilannya
minimal 1 orang untuk mengikuti opening ceremony dan technical meeting
Pada tanggal 21 September 2013 serta closing ceremony pada tanggal 25 September 2013
- Ketentuan
lebih lanjut mengenai teknis perlombaan akan dibahas pada saat technical
meeting
- Keputusan
juri tidak dapat diganggu gugat
Minggu, 26 Mei 2013
Rabu, 07 November 2012
naskah kata maaf terakhir
Lakon
KATA
MAAF TERAKHIR
Karya : Aoenks Modjo Al-Adzier
KATA MAAF TERAKHIR
Para pelaku : Alya
Reno /
Kakak
Ibu
Laras / ibu Alya+reno
Ibu
vina / istri kedua gatot
Ayah /
Gatot Sujarwo
Adegan I
( peristiwa terjadi di ruang tamu sebuah rumah yang sederhana dan
bersih, di dinding tergantung beberapa lukisan dan di sudut ruangan terdapat
hiasan. Ketika itu siang hari, terlihat alya baru saja pulang dari sekolahnya
dengan keadaan riang karena dia berharap hari tu bisa bertemu dengan ayahnya
lagi, namun keceriaan itu berganti tangisan karena alya mendapat teguran keras
dari reno )
Reno : kemana saja kamu selama ini setiap pulang
sekolah?? (berdiri di depan alya )
Alya : tidak kemana – mana,
memang kenapa?? (memalingkan mukanya)
Reno : setiap kakak mau jemput kamu sepulang
sekolah kamu tidak pernah ada, jawab jujur kamu pergi dengan siapa??
Alya : oh... itu, tidak kok, alya Cuma pergi
dengan diva untuk mengerjakan tugas kelompok.
Reno : mengerjakan tugas dengan diva?? (sambil
mendekatkan wajahnya ke wajah alya). Bohong....!!! kamu pikir kakak tidak
tahu ya??
Alya : tahu apa?? (kaget dan cemas)
Reno : siapa lelaki yang sering kamu temui setiap
pulang sekolah itu??
Alya : lelaki???, lelaki yang mana?? (mengelak)
Reno : tidak perlu menyangkal alya, jika kakak
adukan pada ibu dia pasti marah.
Alya : kakak...!!! (berdiri)
Reno : apa....! kakak lihat dengan mata kepala
kakak sendiri selama ini kamu sering menemuinya kan??, sudah berapa kali kakak
bahkan ibu bilang kalau kamu jangan pernah menemui lelaki bangsat itu...
Alya : iya, tapi kan kak....
Reno : (memotong) tidak ada tapi alya.
Seharusnya kau menganggap lelaki itu sudah mati...!!!
Alya : kakak jahat..., tetapi bagaimanapun dia
itu ayah kita kak.
Reno : hahaha.... (tertawa sinis), sejak
kapan kita punya ayah alya?? Sejak kapan??. Kamu tahu sendiri sejak kecil ibu
yang mengasuh dan merawat kita, sendirian.....! dia rela membanting tulang
setiap hari demi terpenuhinya kebutuhan kita sampai sekarang....
Alya : (hanya menangis mendengar ucapan reno)
Reno : jika dia memang ayah kita, kemana saja dia
selama ini?? Ayah sudah mati 14 tahun yang lalu, waktu itu umur kamu baru satu
tahun alya...
Alya : tidak...!!!, ayah tetaplah ayah, sampai
kapanpun dia ayah kita.
Reno : apa buktinya kalau dia ayah kita!!! (membentak)
Alya : kak reno..., sampai kapan kakak tidak mau
memaafkan ayah?? Sampai kapan kak??
Reno : bagiku ayah sudah mati alya. Dan kakak
tidak akan memaafkannya meski dia berlutut menyembah di kaki kakak.
Alya : kakak...!!! (menampar reno)
( suasana spontan menjadi hening, keduanya menarik nafas dan
menahan amarah mereka )
Alya : maafkan alya kak, kakak tidak tahu bukan
keadaan ayah sekarang seperti apa??
Reno : Haaaah..., ayah, ayah, ayah...!!!, bagi
kakak ayah sudah tidak ada...!!!. alya, ibu pasti akan sangat marah jika tahu
kamu sering menemuinya, bahkan ibu saja sudah menganggap dia sudah tidak ada.
Alya : iya kak.... tapi keadaan ayah saat ini....
Reno : sudah...!!!, kakak tidak mau membicarakan
dia lagi. ( sambil berjalan menuju kamar dan ganti pakaian kemudian keluar
rumah), besok kamu harus ada ketika kakak jemput di sekolah....
Adegan
II
( alya terlihat gelisah, dia
berniat untuk menemui ayahnya namun tidak memiliki keberanian, di saat itu ibu
masuk )
Ibu : assalamu’alaikum...
Alya : wa’alaikum salam.... (mencium tangan
ibu)
Ibu : ada apa alya/ kelihatannya kamu gelisah
sekali?? (heran melihat sikap alya yang tidak seperti biasanya)
Alya : tidak apa – apa bu... (sambil membersihkan
sisa- sisa air matanya)
Ibu : sepertinya kamu habis menangis? (sambil
mengajak alya duduk di kursi)
Alya : tidak bu, (memalingkan wajahnya)
Ibu : kakak sudah pulag?, kamu habis
bertengkar dengan kakak??
Alya : (hanya diam)
Ibu : sekarang kakak dimana??, reno....
reno.... (memanggil namun tak ada jawaban dari reno)
Alya : kakak keluar bu...., hmmm... ibu alya mau
ngomong tapi ibu jangan marah ya...
Ibu : serius banget, memang alya mau ngomong
apa?? Bicara saja....
Alya : alya mau bicara tentang ayah bu... (bicara
dengan penuh harapan)
Ibu : ibu tidak salah dengar alya??, kamu
bilang ayah??
Alya : iya bu, ayah...!!
Ibu : ada apa dengan dia??
Alya : maaf bu, beberapa hari ini alya sering
menemui ayah sepulang dari sekolah.
Ibu : kenapa kamu berani menemui dia?? (dengan
nada kesal)
Alya : tapi bu...., ayah....
Ibu : ayah siapa!!! (memotong). Ayahmu
sudah tidak ada alya...!!! (agak membentak)
Alya : iya bu... tapi ayah.... (bermaksud
menjelaskan keadaan ayahnya)
Ibu : sudah cukup...!!!. jangan sebut – sebut
dia dihadapan ibu, dan ibu minta kamu untuk tidak menemuinya lagi alya....
Alya : tapi alya kangen sama ayah bu....
Ibu : sejak kapan kamu punya ayah??. Dia Cuma
lelaki pengecut yang tidak bertanggungjawab, seorang lelaki yang tega
meninggalkan istri dan anak – anaknya hanya karena dia lebih memilih wanita
lain. Apa lelaki seperti itu masih kamu sebut ayah??, dan bagi ibi dia itu sudah tidak ada.
Alya : ibu sekarang tidak tahu keadaan ayah
seperti apa bukan??
Ibu : ibu tidak ingin tahu karena ibu sudah
menghapuskan namanya dari fikiran ibu sejak lama. Alya ibu mohon kamu tidak
membicarakannya lagi.
Adegan
III
( terdengar
suara ketukan pintu, ternyata datang vina istri kedua gatot yang membuat ibu
kaget dan menjadi semakin kesal )
Vina : selamat siang...
Ibu :
(tepuk tangan) nyonya vina fazrina,
berani sekali kau datang ke tempat saya...!!!
Vina : maaf atas kelancangan saya menemui
anda....
Ibu :
baguslah kau masih bisa mengucapkan kata itu (tersenyum sinis), tapi sampai kapanpun aku tidak akan pernah
memaafkanmu.
Vina :
saya terima itu, dan saya tahu bagaimana perasaan anda, toh kita sama-sama
perempuan.
Ibu : ya... kamu memang wanita tak tahu malu
vina.
Vina : sudahlah nyonya, kedatangan saya bermaksud
baik.
Ibu :
baik katamu??, aku tak pernah menganggap kamu baik dengan semua yang telah kau
lakukan.
Vina :
saya kira anda sudah melupakannya nyonya, itu sudah terjadi lama sekali bukan??
Dan anda masih mengingat itu??
Ibu :
tentu saja, aku tak akan pernah melupakan itu, kau memang perempuan murahan vina,
kau telah merebut istri dan ayah orang lain, tidak tahu malu...!!!
Vina :
nyonya...., itu semua karena nyonya tidak tau kejadian yang sesungguhnya.
Ibu :
kejadian sesungguhnya maksudmu?? (penasaran),
paling – paling itu hanya alasanmu saja kan??
Vina : tidak nyonya...., sebenarnya saya juga
merasa malu dengan kejadian itu.
Ibu : Tetap saja toh pada itinya kau telah
merebutnya dariku.
Vina : ya, tanpa sengaja....
Ibu : tanpa sengaja kau bilang?? Lucu....!!! (tertawa sinis)
Vina :
memang lucu nyonya, 13 tahun yang lalu setelah pesta perayaan perusahaan atas
terplihnya bos baru kami, mas gatot saat itu terlalu banyak minum sehingga dia mabuk berat sampai-sampai tak
mampu lagi menyangga berat tubuhnya, saat itu kami berdua mabuk dan entah setan
apa yang telah merasuki kami, dia terus menerus merayuku hingga kejadian itupun terjadi.
Ibu : tapi kau mau melakukannya juga kan??
Vina :
ya tanpa disengaja, padasat itu setan telah merasuku kita berdua. Sungguh
nyonya, saya sendiri malu menceritakan ini, saya memang hina namun sumpah demi
tuhan kami sama sekali tak menginginkan hal itu terjadi, dan setelah itu
terjadi....
Ibu :
cukup...!!!(memotong), hentikan
ceritamu itu, saya sakt mendengarnya.....
Vina :
dan setelah itu mas gatot merasa bertanggung jawab atas apa yang telah dia
perbuat.
Ibu :
dan kemudian dia meninggalkan istri dan anak-anaknya karena dia lebih memilih wanita
jalang sepertimu, benar kan???
Vina :
mungkin saya memang jalang, tapi asalkan anda tahu bahwa sebenarnya mas gatot
sangat berat melakukan itu, karena dia sangat mencintai anda dan anak-anak,
bahkan sampai sekarangpun masih demikian.
Ibu : bohong...!!!
Vina :
benar nyonya, dia sendiri tak bisa memaafkan dirinya sendiri sampai sekarang,
dan saya kemari hanya ingin menyampaikan
kabar bahwa mas gatot saat ini sedang kritis karena penyakit yang dideritanya.
Ibu : lalu memangnya kenapa kalau dia sedang
kritis??
Adegan
IV
(alya keluar dari kamarnya dan mendekat pada
ibu)
Alya : ayah bu....
Ibu : diam kamu...!!!
Vina : dan satu hal lagi, dia menyampaikan kata
maaf untuk kalian, dan jika berkenan dia ingin bertemu dengan kalian untuk
meminta maaf secara langsung, .
Alya : tante, ayah baik-baik saja kan??
Vina :
iya alya,dia titip salam untuk kamu (mengelus
kepala alya), nyonya, sekarang dia masih menunggu di dalam mobil. Saya
mohon pamit, terima kasih untuk semuanya, selamat siang.... ( sambil tersenyum meninggalkan alya dan
ibu)
Alya :
(menangis) ibu sudah mendengarya
sendiri bukan, sekarang keadaan ayah sedang kritis bu...., sampai kapan ibu
akan menutup pintu maaf ibu untuk ayah??
Ayah hanya ingin meminta maaf kepada kita,dan asalkan ibu tahu kalau
penyakit yang ayah derita itu sudah tidak bisa disembuhkan lagi....
Ibu : (hanya diam,
duduk dan terlihat sedih mendengar ucapan alya, ibu sebenarnya ingin menangis
tapi dia tahan)
Alya : ibu..., ayo kita
kesana sekarang (berlutut sambil memegang tangan ibu)
Ibu : tidak alya. (memalingkan
wajahnya dan merenung)
Alya : kalau begitu ijinkan
alya untuk menemui ayah. Maafkan alya bu.... (bergegas keluar menyusul vina)
Ibu :
(bersedih, sambil melihat ke arah alya) maafkan ibu nak, sebenarnya ibu
juga ingin menemui ayah tapi ibu malu...
Adegan
V
(reno masuk dan
terlihat penasaran)
Reno : (melihat ibu)
kenapa ibu bersedih??, mobil siapa di depan bu??
Ibu : (menghela nafas
panjang) reno ikut ibu sekarang ya nak... (sambil berdiri)
Reno : kemana bu...??
Alya : menyusul alya.
Reno : alya???, alya kenapa
bu??
Ibu : tidak, alya baik-baik
saja kok...
Reno : lalu kemana memangya
alya?? Siapa yang di depan itu??
Ibu : nanti ibu
jelaskan.
Adegan
VI
(ibu dan alya
berniat menyusul alya dan mengajak reno untuk menemui ayah namun tiba-tiba alya,
vina dan ayah masuk, ayah terlihat pucat dan lemas dan hanya bisa duduk di
kursi roda yang didorong oleh alya )
Reno :
sedang apa mereka di sini bu??
Ibu :
ayah reno....
Reno :
mau apa dia di sini?? (menunjuk ke arah ayah), ternyata dia masih punya
nyali untuk datang ke sini
Ayah : apa kabar laras?? (sambil batuk – batuk,
nada bicaranya pelan dan terputus – putus)
Ibu : baik mas (sambil tersenyum)
Ayah : terima kasih sudah mau bertemu saya.
Laras....., maafkan saya karena selama ini saya tidak memiliki keberanian untuk
menemui kalian, hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk menemui alya, saya
takut jika umur saya sudah tidak cukup lagi untuk mendapatkan maaf darimu dan
anak – anak.
Ibu : Sssssst......, tenang mas, jangan
bicara seperti itu, sudah saya maafkan kok.
Reno : ibu...!!! kenapa ibu mau memaafkan dia??
Bukankah selama ini dia tak pernah peduli pada keadaan kita bu??
(reno
berjalan menuju pintu keluar namun sampai di depan pintu ayah memanggilnya)
Ayah : reno, mau kemana nak?
Reno : (berhenti
di depan pintu namun tidak menjawab)
Alya : kakak... ayah cuma ingin minta maaf
kak....
Ibu : (mendekat dan berdiri di hadapan
reno) reno... kamu mau menemui ayah nak??
Reno : (hanya diam)
Ibu : ayah hanya ingin minta
maaf kepada kita semua reno, reno mau kan memaafkan ayah juga?? Sebenarnya ayah
masih menyayangi kamu dan alya makanya sekarang dia memberanikan diri untuk
kesini....
Alya : iya kak, apa kakak sama
sekali tidak mau memaafkan ayah?? Kakak juga sebenarnya kangen sama ayah kan??
Reno : (masih terdiam dengan
menahan rasa sedih)
Ibu : (merayu) reno lihat ibu..., reno
masih mau jadi anak ibu bukan??
Reno : (hanya menganggukan kepala)
Ibu : kalau begitu ayo reno temui ayah. (sambil
memegang reno dan mengajaknya)
Ayah : (tersenyum) reno sehat nak??
Reno : (hanya mengangguk, dia masih enggan dan
malu-malu untuk mendekati ayah)
Ayah : kesini nak, ayah kangen sama reno...
Reno : ayah.... (memanngil kemudian memeluk
ayah sambil menangis), reno juga kangen sama ayah, kemna saja ayah selama
ini, kenapa ayah tidak pernah mememui kami??
Ayah : maafkan ayah reno, karena selama ini ayah
meninggalkan kalian semua, ayah sebenarnya ingin menemui kalian tapi ayah
malu....
Reno : iya ayah, reno sudah memaafkan ayah.
Ayah : sekarang kamu sudah besar reno. Ayah titip
ibu dan alya ya..., jaga mereka baik – baik.
Reno : iya ayah reno janji....
Ayah : laras....,mungkin sudah tidak lama lagi
saya hidup, sekali lagi saya minta maaf kepada kalian semua. Maafkan ayah ya
alya, reno.....
(akhirnya mereka memaafkan ayah
dan adegan inipun berakhir,ayah berhasil mendapatkan maaf dari semuanya namun
setelah itu ayahpun meninggal dunia....)
SELESAI
Tegal,
29 Juli 2012.
Aoenks
Modjo Al-Adzier
naskah njaluk sunat karya lukman alfaris
(diantara penyunatan
kelamin dan penyunatan hukum)
ADEGAN KE SATU
Suasana ramai anak-anak lagi pada main
dengan riang gembira di bulan purnama
Minto mengajak
teman-teman untuk bermain petak umpet dihalaman perkampunganya dan akhirnya
teman-teman menyetujui ajakan minto tersebut untuk bermain petak umpet,setelah
permainan dimulai HOMPIMPA ALAHIYONG
GAMBRENG ternyata yang jadi romat dan akhirnya teman-teman bersembunyi mencari
tempat persembunyian
romat
: pada nang endi ya? Asem ka pada
nang endi ya
Aaa….. hayo minto!
selawe katon kuwi….(keluarlah minto dengan wajah yang murung seperti maling ketangkep)
Tak lama kemudian temen-temenpun(madramli,sikus
dan kijan) kelihatan dan diketahui oleh romat secara satu persatu
romat
: Ha…ha uadah ketangkep semua ni…. Eh temen-temen
ganti permainan yuk?soalnya aku takut ditnggal sendirian barang kali nanti ada
pocong atau wewe gombel ngejak enyong! Ganti aja ya?
Minto: ah kamu mat! Kalau aku sih takutnya
sama penculik barang kali salah satu dari kita diculik nanti di jual
Kijan
: emang kita laku dijual?kita
kan jelek semua,palingan kalau dijual murah harganya..he..he
Minto
: wes-wes aja dibahas maning mengko
wedi, yaudah gimana kalau kita main donal bebek-donal bebekan yuk!
Temen-temen :
ayok…..
DONAL BEBEK
MAU KEMANA? MAU
KEPASAR
MEMBELI APA?
MEMBELI BAJU
BAJU YANG APA? BAJU YANG PUTIH
PUTIH-PUTIH
MELATI ALI BABA
MERAH-MERAH
DELIMA PINOKIO
SIAPA YANG BAIK
HATI CINDERELA
TENTU DISAYANG
MAMA
LALA LALA SEPAK
BOLA
LILI LILI TARI
BALI
HA…HA…HA…..HA
Kijan
: met udah malem ni yuk kita pulang
aja temen-temen? Ayo tapi kita nyanyi-nyanyi lagi ya( jawab teman-teman)
“ GELANG”
SEPATU GELANG BAPAK ILANG KECEPET LAWANG
LAWANG WESI
BAPAK EGEN SISI
SISI SISI UMBEL BAPAK EGEN NYAMBEL
NYAMBEL
NYAMBEL-NYAMBEL TOMAT
BAPAK BAPAK EGEN
SUNAT…….
Anak-anak
bernyanyi dengan riang gembira tetapi lagu yang belum selesai dinyanyikan itu
tiba-tiba di potong oleh minto
Minto
: stop….stop tau gak?dari ke empat anak ini yang belum sunat siapa! Soalnya
lagu ini itu yang menyanyikan harus anak-anak yang sudah sunat.
Akhirnya ke
empat anak ini berjajar dan minto
mengecek anak-anak barang kali ada salah satu anak itu yang belum
disunat mulailah minto memeriksanya lewat kolor celananya dari atas
Setelah minto
mengecek mad ramli dan kijan minto
langsung mengecek romat….tak tau kenapa wajah romat ketakutan…eh ternyata romat belum di sunat….minto langsung terkejut dan
mentertawakan siromat karena belum disunat di susul teman-temanya menertawai dan
mengejek romat
Teman-teman :
ha..ha…BEL GOBAL GABEL ROMAT GOBAL GABEL….BEL GOBAL GABEL ROMAT GOBAL GABEL….BEL
GOBAL GABEL MANUKE ROMAT GOBAL GABEL( sambil meledek dan bernyanyi menyindir
romat,teman-teman keluar seperti permainan sepur-sepuran)
Romat menangis karena di ejek oleh teman-temanya
karena siromat belum sunat sambil pulang kerumah dan merencanakan mau menggadu
kepada orang tuanya minta disunat secepatnya
ADEGAN KEDUA
Suasana indah
malam begitu dingin walaupu didalam rumah menjadikan suasana manja bagai
seorang istri yang sedang merindukan belaian suami seperti di tinggal merantau
10 tahun.tetapi walaupun rindu kadang merasa benci karna suami sering lupa apa
kebutuhan istri tersebut
Ibu maryati : dasar wong lanang senenge
lungga-lunga, Klalen karo bojone mbengi-mbengi kluyuran bojone ora di batiri
turune…duh nelongso temen yo nyong dadi wong urip..wong lanang ka ora ngurusi
bojone tapi senenge ko ngurusi ingon-ingonane,paling-paling tah Cuma ayam jago
tok bisa nglupakna keluarga(sambil mebuat lontong buat di jual besok jualan
sarapan pagi)
Tak lama
kemudian romat datang dengan wajah cemberut.
Ibu
maryati : mat kowe ana apa!.. bocah ka nguyur bae, mlebu maring umah ora salam
ora apa” wes di sekolahna ya ora
ndolor…ana apa si mat?
Romat
: bu nyong njaluk sunat!... pokoke nyong njaluk
sunat!.Aja mengko-mengko, aku wis isin bu…di poyoki karo kanca-kancane aku bu..
jarene wes gedhe durung sunat gobal gabel jarene romat gobal gabel bu manuke
yen durung sunat
Ibu
maryati : ya…ya mat kowe yo mesti sunat aja kuatir soale kowe wes gedhe trus
wong islam kuwi wajib sunat. Tapi mengko ndisit ngenteni wong tuamu bayaran ya
sabar
Romat :
moh…nyong pingin saiki mak! Kudu saikiYen mengko-mengko aku di poyoki terus
mak…mak sunat… romat njaluk sunat mak
Ibu maryati : ya
ya bocah ko yen njaluk kudu seceme kuwi bocah
Ya mat kowe sunate
mengko esuk kye wes mbengi doktere wes turu li kowe turu bae mono wes mbengi,Gampang
mengko ibu matur karo bapakmu.
Romat : asli ya
mak! Mengko romat sunate mengko esuk
Ibu maryati : ya
wis mana kowe turu bae wis mbengi
Akhirnya romat
menuju kamar untuk tidur,dan beberapa menit kemudian ibu yang sedang bikin
lontong tiba-tiba bapak datang dengan wajah murung sambil membawa jago karna
bapak kalah dalam pertarungan ayam jago tersebut
Bapak :
assalamualaikum bu
Ibu
maryati: walaikum salam… pak sampean lunga aring endi! Awet esuk ora
mulih-mulih balike mbengi maneh yen misale kerja si ora apa-apa la wong
jebulane mayeng adu jago!!!!.... mesti sampean kalah maning!
Bapak : ning apa sibu ribut bae,bapak durung njegong durung apa-apa
sampean wis renyok bae cocote
Apa
di gawekna kopi apa-apa la mending kuwi sing darani istri soleha..
Ibu :
soleha-soleha ya ora kaya kuwi pak! Sampean kuwi klalen segalane karo keluarga
Bapak
ngerti?kae mau romat nesu-nesu njaluk sunat pak..apa kuwi sunat ora nganggo
duit? Ya mestine nganggo duwit ra pak” bapake ana duit pira mene!
Bapak : aduh
bu…bapak ora nduwe duit yakin, gampang sunate tahun ngarep bae bu
Ibu : apa tahun
ngarep? Pak romat kuwi wes gede pak soale kae mau di poyoki karo kanca-kancane
pak
Li
wes maneh ibu wes janji karo romat sunate mengko esuk
Bapak
: ya..ya bu aku janji pokoke mengko esuk wis ana duit! Sampean aja renyok bae!
Mengko bapak mesti menang titenono bae bu
Ibu : ya lho
sampean kuwi wes janji tapi apa mesti menang pak jagone?
Bapak
: ya ya ow menang yaw is saiki istirahat ndisit ya bu bapak pengen di pijeti
soale awake pada lara bu
Ibu : ah bapak
njaluke pijet terus,y awes lah njo ning kamar pak
ADEGAN KE TIGA
Pagi yang indah
dan segar mulailah ibu berjualan keliling di sambut mentari yang menjadikan
semangat dan udara yang begitu segar menjadikan fikiran lebih fres…namun bapak
malah baru bangun tidur bukanya mandi atau makan tetapi malah ngurusin jagonya
Bapak
: aduh matane ka yip-yip pengene turu bae….tapi krungu kluruke jago dadi
kimutan karo kowe jon he…he…. Jhon kowe kudu menang ya!! Soale duite mengko go
gawe anake nyong sunat si romat kye tak ngai obat jamu kading embahe ben kuat
Ibu : pak mengko
yen romat takon sanguine ning duwur meja ya pak” ibu tak mangkat ndisit
Romat
: pak romat mangkat sekolah ndisit ya pak? Mengko sore romat sunat ya pak? Pokoke
romat njaluk sunat kudu mengko sore
Bapak : ya..ya
wis mana mangkat…
ADEGAN KE EMPAT
Suasana yang
sangat ramai di halaman perkampungan warga sedang mengadakan acara perjudian
sambung jago salah satunya bapaknya romat mengikuti perjudian sambung jago
tersebut tetapi lagi asik-asiknya sambung ayam tiba-tiba ada petugas yang
sedang merazia perjudian sambung ayam tersebut,semua orang yang mengikuti
perjudian berlarian menyelamatkan dirinya masing-masing tetapi sungguh malang
bapaknya romat tertangkap razia tersebut
ADEGAN KELIMA
Ibu dan romat
sedang sibuk mencari pakaian sunat seperti peci dan sarung di almari serta
memakaikan pakaian dengan bergonta-ganti apakah pantes dan apakah tak pantes
dipakai romat sambil menunggu bapak pulang
Ibu
: mat…mat bapakmu itu kok blum
pulang-pulang” udah sore begini apa lupa bahwa sore ini kamu mau sunat mat…apa
jangan-jangan judi tarung ayam lagi…!
Romat
: ya pokoke ana bapak mboh ora ana bapak ! aku kudu sunat sore dina kiye mak!
Cepet la mak mangkat saiki
Ibu : sabar ndisit
si mat” duwite kuwi ning bapak ngerti ora!
Tak lama
kemudian ada salah satu petugas yang datang kerumah ibu
Petugas :
selamat sore” apakah benar ini rumahnya pak rustam?
Ibu : e..e ya pak ini rumahnya pak rustam suami
saya”memang ada apa ya pa?(dengan wajah penasaran dan ketakutan)
Petugas
: begini bu pak rustam suami ibu sekarang ditahan di kantor polisi,dia kejaring
ketika kami mengadakan razia perjudian ‘ini suratnya sekian dulu ya bu kami mau melanjutan kasus
ini saya tunggu di pengadilan
Setelah ibu
mendengar kabar ini,ibu langsung menangis dan melepaskan pakaian yang sedang di
pegang untuk romat,ibu menangis histeris sambil memeluk romat anak satu-satunya
Ibu : mat” bapak
ngak pulang bapak ditangkap polisi karna sambung jago,kamu gak jadi sunat hari
ini
Romat : terus
kapan mak? (sambil menangis sedih )
Ibu
: ibu ngak tau mat” ibu binggung mau apa lagi,kita orang susah mat makan juga
susah kita gak punya apa-apa di tambah lagi bapak mau di penjara”siapa nanti
yang mau mencari nafkah kalau bukan bapak mat
Romat : gimana
bu nanti romat di ejekin sama teman romat bu,romat malu
ibu
: gak apa-apa anaku gak apa-apa ya
mat sing sabar,saiki siap-siap neng gon bapak ya mat melas bapak ning kana
dewekan
ADEGAN KE ENAM
Suasana diruang
pengadilan sebelum pak rustam di adili
ada salah satu pegawai kecamatan yang tersandung tersangka koruptor dan
membebaskan perjudian sambung ayam malah yang mengadakan perjudian sambung ayam
itu
Jaksa
:nama,alamat dan pekerjaan
Anda
sebetulnya mencohtohkan yang baik kepada warga anda,anda kepala desa, gaji anda
mencukupi dan anda orang terpandang tentunya anda bisa mencukupi kebutuhan
keluarga anda
Pak
hakim! Kalau menurut saya hukum seberat-beratnya aja pak! Dia sudah
mempengaruhi warga mungkin kalau dihukum pak purnomo mempunyai hukuman ganda,
ia sudah melakukan perjudian dan menjadi panitia itu sangat berlapis-lapis
hukumanya
Pengacara
: tunggu dulu jangan terburu-buru apalagi kita bermain dengan permasalahan coba
bapak pikirkan dia seorang pegawai! Apakah tidak ada solusi lain?nama lembaga
bisa tercoreng?lagi pula ini bukan kasus yang sangat rumit mungkin juga ini
bukan masalah yang merugikan Negara
Jaksa
: ow anda jangan berfikiran seperti itu sudah jelas pak purnomo sudah melakukan
kesalahan dan sebagai bukti juga ada ayam
dan perlengkapan sambung ayam sudah saya sita
Pengacara : bos
tenang saja serahkan saja sama saya bos
Ya sudah saya tidak menyogok dan tidak
menentang kasus ini kepada anda , yang saya inginkan agar permasalahan ini
cepat selesai dan damai
jaksa:
Dalam pasal 29 ayat 13 di republic dobol barang siapa yang melakukan perjudian
akan dikenakan denda sebesar 50 juta
atau kurungan 5 tahun penjara
Dan dalam pasal
28 ayat 66 direpublik dobol barang siapa yang melakukan atau mengadakan acara perjudian dikenakan
denda sebesar 60 juta atau kurungan 7 tahun penjara
Pengacara
: bos jangan takut” oke dari perkataan pasal-pasal dan ayat-ayat tadi
kami bisa menyimpulkan barang siapa yang melakukan atau mengadakan akan
dikenakan denda atau kurungan penjara
dari kata-kata itu atau bukan dan berarti kita bisa memilih bos!!
Bos orang kaya
kalau menurutku bos mampu kok kita bukan menyogok tentang hokum tapi kita
patuhi hokum bos, bos bisa pilih denda aja semuanya pasti kelaaar (sambil
tertawa meremehkan )
Ya kayak kemarin
saya ditilang bos pilih denda atau motornya disita,..trus ya saya kasih uang
70ribu udah urusanya beres!
Setelah selesai
disidang sang koruptor mendatangi hakim tersebut bersama anak buahnya yang
membawa kover berisi uang
Kepala desa :
pak ini uang tiga ratus juta untuk penganti denda saya pak
Hakim :oya pak
trimakasih bapak sekarang bebas
Akhirnya
sang korup torpun pergi meninggalkan tempat pengadilan dan berbisik-bisik degan
anak buahnya sambil riang gembira
Kepala desa :
tenang selama masih ada uang kita bisa memiliki dan mengatur segalanya
Kita di denda atau di tahan?ya
jelas milih di denda kita kan orang kaya
Anak
buah : bener bos sama seperti saya ketika saya ditilang sama polisi pilih di
denda atau motornya di tahan ya saya pilih di denda dan saya kasih uang Cuma
50ribu udah kelar,tapi orang yang di belakang saya motornya atau STNKnya ditahan soalnya gak pada bawa
duit bos ternyata hokum bisa disunat dengan uang ya bos…tapi kelamin juga
sunatnya juga peke uang bayarnya
Dan beberapa jam
kemudian di adiililah pak rustam dengan di damping ibu dan romat dibelakangnya
Hakim:
atas nama bapak rustam menetapkan sebagai tersangka perjudian sambung ayam maka
bapak dipidana degan kurungan 4tahun penjara atau denda 5juta rupiah? (pak rustam tidak bisa memilih hukum
atau denda karna pak rustam tak mempunyai uang untuk mmemilih denda)
Suasana tragis
betapa malangnya keluarga yang tak mampu keluarga yang sangat sederhana mendapatkan cobaan yang begitu berat
Ibu : bapak” ibu
sangat sayang sama bapak…kenapa bapak menjadi seperti ini
Bapak : maafin
bapak ya bu semua ini salah bapak…ini salah bapak,bu jaga romat baik-baik ya bu
Romat : pak”
romat sunate keprie pak? Romat pengen sunat nemen
Bapak
: bu kae celengane bapak di jukut bae sing ngo gawe nyekolahna romat gawe sunat
ndisit bae bu melas romat
Ibu
: ya pak, bapak disini di sehat- sehat ake ya pa( sambil berpelukan sedih
antara bapak,ibu dan romat )
Akhinya
bapak di bawa ke sel tahanan dan ibu dengan romat pulang untuk siap-siap romat
pulang
ADEGAN KE TUJUH
Setelah tiba di
rumahnya dokter mita ibu bertanya-tanya sama romat tentang masalah sunat
ibu:mat apa kowe
ora wedi disunat? Manuke ilang secuil”
Romat
: ora papa mak manuke ilang apa soyo pendek” sing penting aku ora di poyoki karo
kancane romat gobal gabel mak
Tak lama
kemudian datanglah dokter mita pesialis dokter sunat
Dokter mita:
selamet sore bu?kepripun bu wonten nopo”
ibu: selamat sore juga bu” niki bu lare
kulo bade sunat
Dokter mita: ow
ngeh…ngeh… niki mriki mawon bu larene
sinten ngeh namine?
Romat : kulo romat bu dokter kelas tigo SD
Setelah itu bu dokter
langsung membawa romat keruang penyunatan sama ibu mendampingi romat sunat
Dokter mita:
perawat ambilkan suntikan sama gunting
Perawat : ya bu….ni
gunting sama suntikanya
Romat
: aduh loro nemen.. aduuuuh sakit pak”
wes…weees nyong loro nemen bu Aduh
aaaaaaaaaaaaaaaaa……!!!!!!!!
Dokter mita: ya m as romat niki sampun wes…wes mari
Romat : wes mari
apane bu wong iseh aboh kaya kiye ka aduuuh
Akhirnya setelah
disunat ibu membayarkan uang itu kepada dokter mita dan akhirnya pulang
ADEGAN KEDELAPAN
Ibu
: mat mat kowe wes klakon wes ora di poyoki kanca-kancamu maning( sambil
mengipasi romat sunat yang lagi duduk)
Setelah
cita-cita romat njaluk sunat tercapai datanglah teman-teman romat untuk kondangan ngasih amplop kepada romat
sambil nyanyi-nyanyi gembira dengan gerak tari untuk romat
Romat : bu..tapi
romat kangen karo bapak,romat pengen ketemu karo bapak
Ibu
: yo mat ibu juga kangen sama bapak mengko esuk tiliki ya mat bapak, bapak
mesti seneng kowe wes disunati mat,y awes saiki romat istirahat ndisit ya
ADEGAN SEMBILAN
Disuasana sel
tahanan bapak merenung membayangkan romat anaknya
Bapak
: mat..mat bapak ko kangen karo kowe,kangen karo keluarga,kayane kowe wes sunat
apa durung ya
Setelah beberapa
menit kemudian ibu dan romat menjenguk bapak sambil membawa makanan di rantam
buat bapak
Ibu : bapak
bagai mana kabarnya disini pak ibu kangen
Bapak : ya bu
bapak juga kangen sama ibu terutama degan romat” bu romat sudah disunat belum
bu?
Ibu : romat
sudah disunat pak
Bapak : romat
sini nak bapak pengen meluk romat
Akhirnya selesai
sudah cita-cita romat disunat dengan berakhir kesedihan seorang bapak yang
memperjuangkan anaknya dengan menghalalkan segala cara rela dosa,rela harga
diri dan rela jauh dari keluarga karna semuanya demi anaknya walaupun sang
bapak tidak bisa membiyayai penyunatan hokum namun bapak mampu membiyayai
penuyunatan si romat
SEKIAN
ALHAMDULILAH WES
RAMPUNG TAMAT
KOS-KOSAN 17-01-2010
00:00WIB
TEGAL
Langganan:
Postingan (Atom)