Lakon
KATA
MAAF TERAKHIR
Karya : Aoenks Modjo Al-Adzier
KATA MAAF TERAKHIR
Para pelaku : Alya
Reno /
Kakak
Ibu
Laras / ibu Alya+reno
Ibu
vina / istri kedua gatot
Ayah /
Gatot Sujarwo
Adegan I
( peristiwa terjadi di ruang tamu sebuah rumah yang sederhana dan
bersih, di dinding tergantung beberapa lukisan dan di sudut ruangan terdapat
hiasan. Ketika itu siang hari, terlihat alya baru saja pulang dari sekolahnya
dengan keadaan riang karena dia berharap hari tu bisa bertemu dengan ayahnya
lagi, namun keceriaan itu berganti tangisan karena alya mendapat teguran keras
dari reno )
Reno : kemana saja kamu selama ini setiap pulang
sekolah?? (berdiri di depan alya )
Alya : tidak kemana – mana,
memang kenapa?? (memalingkan mukanya)
Reno : setiap kakak mau jemput kamu sepulang
sekolah kamu tidak pernah ada, jawab jujur kamu pergi dengan siapa??
Alya : oh... itu, tidak kok, alya Cuma pergi
dengan diva untuk mengerjakan tugas kelompok.
Reno : mengerjakan tugas dengan diva?? (sambil
mendekatkan wajahnya ke wajah alya). Bohong....!!! kamu pikir kakak tidak
tahu ya??
Alya : tahu apa?? (kaget dan cemas)
Reno : siapa lelaki yang sering kamu temui setiap
pulang sekolah itu??
Alya : lelaki???, lelaki yang mana?? (mengelak)
Reno : tidak perlu menyangkal alya, jika kakak
adukan pada ibu dia pasti marah.
Alya : kakak...!!! (berdiri)
Reno : apa....! kakak lihat dengan mata kepala
kakak sendiri selama ini kamu sering menemuinya kan??, sudah berapa kali kakak
bahkan ibu bilang kalau kamu jangan pernah menemui lelaki bangsat itu...
Alya : iya, tapi kan kak....
Reno : (memotong) tidak ada tapi alya.
Seharusnya kau menganggap lelaki itu sudah mati...!!!
Alya : kakak jahat..., tetapi bagaimanapun dia
itu ayah kita kak.
Reno : hahaha.... (tertawa sinis), sejak
kapan kita punya ayah alya?? Sejak kapan??. Kamu tahu sendiri sejak kecil ibu
yang mengasuh dan merawat kita, sendirian.....! dia rela membanting tulang
setiap hari demi terpenuhinya kebutuhan kita sampai sekarang....
Alya : (hanya menangis mendengar ucapan reno)
Reno : jika dia memang ayah kita, kemana saja dia
selama ini?? Ayah sudah mati 14 tahun yang lalu, waktu itu umur kamu baru satu
tahun alya...
Alya : tidak...!!!, ayah tetaplah ayah, sampai
kapanpun dia ayah kita.
Reno : apa buktinya kalau dia ayah kita!!! (membentak)
Alya : kak reno..., sampai kapan kakak tidak mau
memaafkan ayah?? Sampai kapan kak??
Reno : bagiku ayah sudah mati alya. Dan kakak
tidak akan memaafkannya meski dia berlutut menyembah di kaki kakak.
Alya : kakak...!!! (menampar reno)
( suasana spontan menjadi hening, keduanya menarik nafas dan
menahan amarah mereka )
Alya : maafkan alya kak, kakak tidak tahu bukan
keadaan ayah sekarang seperti apa??
Reno : Haaaah..., ayah, ayah, ayah...!!!, bagi
kakak ayah sudah tidak ada...!!!. alya, ibu pasti akan sangat marah jika tahu
kamu sering menemuinya, bahkan ibu saja sudah menganggap dia sudah tidak ada.
Alya : iya kak.... tapi keadaan ayah saat ini....
Reno : sudah...!!!, kakak tidak mau membicarakan
dia lagi. ( sambil berjalan menuju kamar dan ganti pakaian kemudian keluar
rumah), besok kamu harus ada ketika kakak jemput di sekolah....
Adegan
II
( alya terlihat gelisah, dia
berniat untuk menemui ayahnya namun tidak memiliki keberanian, di saat itu ibu
masuk )
Ibu : assalamu’alaikum...
Alya : wa’alaikum salam.... (mencium tangan
ibu)
Ibu : ada apa alya/ kelihatannya kamu gelisah
sekali?? (heran melihat sikap alya yang tidak seperti biasanya)
Alya : tidak apa – apa bu... (sambil membersihkan
sisa- sisa air matanya)
Ibu : sepertinya kamu habis menangis? (sambil
mengajak alya duduk di kursi)
Alya : tidak bu, (memalingkan wajahnya)
Ibu : kakak sudah pulag?, kamu habis
bertengkar dengan kakak??
Alya : (hanya diam)
Ibu : sekarang kakak dimana??, reno....
reno.... (memanggil namun tak ada jawaban dari reno)
Alya : kakak keluar bu...., hmmm... ibu alya mau
ngomong tapi ibu jangan marah ya...
Ibu : serius banget, memang alya mau ngomong
apa?? Bicara saja....
Alya : alya mau bicara tentang ayah bu... (bicara
dengan penuh harapan)
Ibu : ibu tidak salah dengar alya??, kamu
bilang ayah??
Alya : iya bu, ayah...!!
Ibu : ada apa dengan dia??
Alya : maaf bu, beberapa hari ini alya sering
menemui ayah sepulang dari sekolah.
Ibu : kenapa kamu berani menemui dia?? (dengan
nada kesal)
Alya : tapi bu...., ayah....
Ibu : ayah siapa!!! (memotong). Ayahmu
sudah tidak ada alya...!!! (agak membentak)
Alya : iya bu... tapi ayah.... (bermaksud
menjelaskan keadaan ayahnya)
Ibu : sudah cukup...!!!. jangan sebut – sebut
dia dihadapan ibu, dan ibu minta kamu untuk tidak menemuinya lagi alya....
Alya : tapi alya kangen sama ayah bu....
Ibu : sejak kapan kamu punya ayah??. Dia Cuma
lelaki pengecut yang tidak bertanggungjawab, seorang lelaki yang tega
meninggalkan istri dan anak – anaknya hanya karena dia lebih memilih wanita
lain. Apa lelaki seperti itu masih kamu sebut ayah??, dan bagi ibi dia itu sudah tidak ada.
Alya : ibu sekarang tidak tahu keadaan ayah
seperti apa bukan??
Ibu : ibu tidak ingin tahu karena ibu sudah
menghapuskan namanya dari fikiran ibu sejak lama. Alya ibu mohon kamu tidak
membicarakannya lagi.
Adegan
III
( terdengar
suara ketukan pintu, ternyata datang vina istri kedua gatot yang membuat ibu
kaget dan menjadi semakin kesal )
Vina : selamat siang...
Ibu :
(tepuk tangan) nyonya vina fazrina,
berani sekali kau datang ke tempat saya...!!!
Vina : maaf atas kelancangan saya menemui
anda....
Ibu :
baguslah kau masih bisa mengucapkan kata itu (tersenyum sinis), tapi sampai kapanpun aku tidak akan pernah
memaafkanmu.
Vina :
saya terima itu, dan saya tahu bagaimana perasaan anda, toh kita sama-sama
perempuan.
Ibu : ya... kamu memang wanita tak tahu malu
vina.
Vina : sudahlah nyonya, kedatangan saya bermaksud
baik.
Ibu :
baik katamu??, aku tak pernah menganggap kamu baik dengan semua yang telah kau
lakukan.
Vina :
saya kira anda sudah melupakannya nyonya, itu sudah terjadi lama sekali bukan??
Dan anda masih mengingat itu??
Ibu :
tentu saja, aku tak akan pernah melupakan itu, kau memang perempuan murahan vina,
kau telah merebut istri dan ayah orang lain, tidak tahu malu...!!!
Vina :
nyonya...., itu semua karena nyonya tidak tau kejadian yang sesungguhnya.
Ibu :
kejadian sesungguhnya maksudmu?? (penasaran),
paling – paling itu hanya alasanmu saja kan??
Vina : tidak nyonya...., sebenarnya saya juga
merasa malu dengan kejadian itu.
Ibu : Tetap saja toh pada itinya kau telah
merebutnya dariku.
Vina : ya, tanpa sengaja....
Ibu : tanpa sengaja kau bilang?? Lucu....!!! (tertawa sinis)
Vina :
memang lucu nyonya, 13 tahun yang lalu setelah pesta perayaan perusahaan atas
terplihnya bos baru kami, mas gatot saat itu terlalu banyak minum sehingga dia mabuk berat sampai-sampai tak
mampu lagi menyangga berat tubuhnya, saat itu kami berdua mabuk dan entah setan
apa yang telah merasuki kami, dia terus menerus merayuku hingga kejadian itupun terjadi.
Ibu : tapi kau mau melakukannya juga kan??
Vina :
ya tanpa disengaja, padasat itu setan telah merasuku kita berdua. Sungguh
nyonya, saya sendiri malu menceritakan ini, saya memang hina namun sumpah demi
tuhan kami sama sekali tak menginginkan hal itu terjadi, dan setelah itu
terjadi....
Ibu :
cukup...!!!(memotong), hentikan
ceritamu itu, saya sakt mendengarnya.....
Vina :
dan setelah itu mas gatot merasa bertanggung jawab atas apa yang telah dia
perbuat.
Ibu :
dan kemudian dia meninggalkan istri dan anak-anaknya karena dia lebih memilih wanita
jalang sepertimu, benar kan???
Vina :
mungkin saya memang jalang, tapi asalkan anda tahu bahwa sebenarnya mas gatot
sangat berat melakukan itu, karena dia sangat mencintai anda dan anak-anak,
bahkan sampai sekarangpun masih demikian.
Ibu : bohong...!!!
Vina :
benar nyonya, dia sendiri tak bisa memaafkan dirinya sendiri sampai sekarang,
dan saya kemari hanya ingin menyampaikan
kabar bahwa mas gatot saat ini sedang kritis karena penyakit yang dideritanya.
Ibu : lalu memangnya kenapa kalau dia sedang
kritis??
Adegan
IV
(alya keluar dari kamarnya dan mendekat pada
ibu)
Alya : ayah bu....
Ibu : diam kamu...!!!
Vina : dan satu hal lagi, dia menyampaikan kata
maaf untuk kalian, dan jika berkenan dia ingin bertemu dengan kalian untuk
meminta maaf secara langsung, .
Alya : tante, ayah baik-baik saja kan??
Vina :
iya alya,dia titip salam untuk kamu (mengelus
kepala alya), nyonya, sekarang dia masih menunggu di dalam mobil. Saya
mohon pamit, terima kasih untuk semuanya, selamat siang.... ( sambil tersenyum meninggalkan alya dan
ibu)
Alya :
(menangis) ibu sudah mendengarya
sendiri bukan, sekarang keadaan ayah sedang kritis bu...., sampai kapan ibu
akan menutup pintu maaf ibu untuk ayah??
Ayah hanya ingin meminta maaf kepada kita,dan asalkan ibu tahu kalau
penyakit yang ayah derita itu sudah tidak bisa disembuhkan lagi....
Ibu : (hanya diam,
duduk dan terlihat sedih mendengar ucapan alya, ibu sebenarnya ingin menangis
tapi dia tahan)
Alya : ibu..., ayo kita
kesana sekarang (berlutut sambil memegang tangan ibu)
Ibu : tidak alya. (memalingkan
wajahnya dan merenung)
Alya : kalau begitu ijinkan
alya untuk menemui ayah. Maafkan alya bu.... (bergegas keluar menyusul vina)
Ibu :
(bersedih, sambil melihat ke arah alya) maafkan ibu nak, sebenarnya ibu
juga ingin menemui ayah tapi ibu malu...
Adegan
V
(reno masuk dan
terlihat penasaran)
Reno : (melihat ibu)
kenapa ibu bersedih??, mobil siapa di depan bu??
Ibu : (menghela nafas
panjang) reno ikut ibu sekarang ya nak... (sambil berdiri)
Reno : kemana bu...??
Alya : menyusul alya.
Reno : alya???, alya kenapa
bu??
Ibu : tidak, alya baik-baik
saja kok...
Reno : lalu kemana memangya
alya?? Siapa yang di depan itu??
Ibu : nanti ibu
jelaskan.
Adegan
VI
(ibu dan alya
berniat menyusul alya dan mengajak reno untuk menemui ayah namun tiba-tiba alya,
vina dan ayah masuk, ayah terlihat pucat dan lemas dan hanya bisa duduk di
kursi roda yang didorong oleh alya )
Reno :
sedang apa mereka di sini bu??
Ibu :
ayah reno....
Reno :
mau apa dia di sini?? (menunjuk ke arah ayah), ternyata dia masih punya
nyali untuk datang ke sini
Ayah : apa kabar laras?? (sambil batuk – batuk,
nada bicaranya pelan dan terputus – putus)
Ibu : baik mas (sambil tersenyum)
Ayah : terima kasih sudah mau bertemu saya.
Laras....., maafkan saya karena selama ini saya tidak memiliki keberanian untuk
menemui kalian, hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk menemui alya, saya
takut jika umur saya sudah tidak cukup lagi untuk mendapatkan maaf darimu dan
anak – anak.
Ibu : Sssssst......, tenang mas, jangan
bicara seperti itu, sudah saya maafkan kok.
Reno : ibu...!!! kenapa ibu mau memaafkan dia??
Bukankah selama ini dia tak pernah peduli pada keadaan kita bu??
(reno
berjalan menuju pintu keluar namun sampai di depan pintu ayah memanggilnya)
Ayah : reno, mau kemana nak?
Reno : (berhenti
di depan pintu namun tidak menjawab)
Alya : kakak... ayah cuma ingin minta maaf
kak....
Ibu : (mendekat dan berdiri di hadapan
reno) reno... kamu mau menemui ayah nak??
Reno : (hanya diam)
Ibu : ayah hanya ingin minta
maaf kepada kita semua reno, reno mau kan memaafkan ayah juga?? Sebenarnya ayah
masih menyayangi kamu dan alya makanya sekarang dia memberanikan diri untuk
kesini....
Alya : iya kak, apa kakak sama
sekali tidak mau memaafkan ayah?? Kakak juga sebenarnya kangen sama ayah kan??
Reno : (masih terdiam dengan
menahan rasa sedih)
Ibu : (merayu) reno lihat ibu..., reno
masih mau jadi anak ibu bukan??
Reno : (hanya menganggukan kepala)
Ibu : kalau begitu ayo reno temui ayah. (sambil
memegang reno dan mengajaknya)
Ayah : (tersenyum) reno sehat nak??
Reno : (hanya mengangguk, dia masih enggan dan
malu-malu untuk mendekati ayah)
Ayah : kesini nak, ayah kangen sama reno...
Reno : ayah.... (memanngil kemudian memeluk
ayah sambil menangis), reno juga kangen sama ayah, kemna saja ayah selama
ini, kenapa ayah tidak pernah mememui kami??
Ayah : maafkan ayah reno, karena selama ini ayah
meninggalkan kalian semua, ayah sebenarnya ingin menemui kalian tapi ayah
malu....
Reno : iya ayah, reno sudah memaafkan ayah.
Ayah : sekarang kamu sudah besar reno. Ayah titip
ibu dan alya ya..., jaga mereka baik – baik.
Reno : iya ayah reno janji....
Ayah : laras....,mungkin sudah tidak lama lagi
saya hidup, sekali lagi saya minta maaf kepada kalian semua. Maafkan ayah ya
alya, reno.....
(akhirnya mereka memaafkan ayah
dan adegan inipun berakhir,ayah berhasil mendapatkan maaf dari semuanya namun
setelah itu ayahpun meninggal dunia....)
SELESAI
Tegal,
29 Juli 2012.
Aoenks
Modjo Al-Adzier
Tidak ada komentar:
Posting Komentar